
Hari raya ini
sejatinya merupakan perayaan menyambut awal musim panen, dan malam pergantian
tahun (disebut juga Chunxi) biasa
ditandai dengan berkumpulnya seluruh anggota keluarga besar untuk makan bersama
dan penyalaan kembang api, dan orang saling memberi salam dengan ucapan "Gong xi fa cai", yang berarti
"Selamat dan semoga banyak rezeki". Perayaan ini telah menjadi bagian
dari kebudayaan tradisional Indonesia selama berabad-abad, sebagaimana juga di
negara-negara tetangga kita yakni Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dll.
Konon, mereka yang
ber-shio Kambing memiliki karakter
cerdas, elegan, artistik, senang kedamaian, tapi juga seringkali pemurung,
pemalu, dan cenderung lari dari masalah, ketimbang menghadapi dan
memperbaikinya. Jika kamu ber-shio
Kambing, ini baik juga untuk bahan introspeksi. ^_^
Asal-usul Imlek
Kamu tahu nggak, kenapa perayaan Tahun Baru Imlek selalu identik atau didominasi warna merah? Ceritanya gini nih:
Konon di zaman
dahulu, adalah seekor monster raksasa pemakan manusia
yang sangat ganas, bernama Nian. Dia
biasanya muncul pada saat-saat menjelang pergantian tahun. Yang dimakannya
bukan cuma manusia, tapi juga ternak dan hasil panen penduduk. Rakyat menjadi
sangat takut, tapi tidak dapat berbuat apa-apa. Yang dapat mereka lakukan hanya
menyediakan sekadar "sesajen" berupa makanan di depan pintu-pintu
rumah mereka agar si raksasa tidak mengganggu mereka.
![]() |
Raksasa Nian |

Versi lain
menyebutkan, raksasa Nian itu dibuat ketakutan oleh seorang pria tua pendatang
di desa tersebut, yang berinisiatif memasang selembar kertas besar berwarna
merah di depan pintu rumah tempatnya menumpang, sambil membunyikan berbagai
bunyi-bunyian dengan drum, gong dan petasan untuk menghalaunya. Ini pula yang
menjadi cikal-bakal tradisi membunyikan tabuh-tabuhan dan menyalakan kembang
api pada perayaan Tahun Baru Imlek.
Demikianlah
kisahnya. ^_^
Tradisi Imlek
Salah satu tradisi
unik pada perayaan Tahun Baru Imlek adalah membersihkan
rumah menjelang hari-H, yang dipercaya sebagai simbol pembersihan dari
segala keburukan pada tahun lama yang akan segera berlalu. Sebaliknya, pada
hari H/perayaan Tahun Baru, menyapu/membersihkan rumah justru sangat
dipantangkan, karena dianggap akan membuang keberuntungan di tahun itu.

Tradisi membagi-bagi angpao juga merupakan salah satu
keunikan perayaan ini, yang dipercaya sebagai transfer energi, rezeki dan
keberuntungan. Yang telah berkeluarga membagikannya kepada yang masih lajang,
begitu juga yang mampu kepada yang kurang mampu atau berkekurangan.

![]() |
Kue Keranjang |


Tipikalnya perayaan
Tahun Baru Imlek berlangsung selama 15 hari. Pada hari terakhir perayaan itu,
yang juga disebut Cap Go Meh (yang
berarti "hari ke-15"), biasanya diadakan berbagai kegiatan perayaan.
Di Taiwan, misalnya, hari itu ditandai dengan diadakannya Festival Lampion. Konon, perayaan ini
ditetapkan oleh Kaisar Han Wu Di pada
tahun 180 s.M., untuk merayakan penobatannya sebagai kaisar pada tanggal 15
bulan pertama tahun itu.
Itulah sekelumit
mengenai perayaan Tahun Baru Imlek. Bagi kamu yang merayakannya, tidak lupa
saya ucapkan:
Gōng Xǐ Fā Cái, Xīn
Nián Kuài Lè
恭喜發財 新年快樂
Semoga Tahun Baru
ini membawa kebahagiaan dan rezeki berlimpah, Amen! ^_^