Berbelanja online belakangan ini makin populer, dan telah semakin luas dijalankan oleh pengguna internet di Indonesia, yang per Januari 2014 mencapai 72 juta pengguna (29% jumlah penduduk), dan peningkatan itu semakin terpicu seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna telepon seluler di Indonesia, yang jika ditinjau dari jumlah nomor aktif, mencapai 281 juta, atau 112% jumlah penduduk (data WeAreSocial.Net). Menurut prediksi, pada tahun 2016 jumlah total transaksi melalui pembelanjaan online di Indonesia akan mencapai 4,89 milyar USD - meningkat hampir 2 kali lipat dari tahun 2014.
Salah satu penyebab meningkatnya trend tersebut adalah kemudahan yang ditawarkan oleh pembelanjaan online. Di saat berbelanja dengan cara konvensional (offline) membutuhkan waktu lebih lama dalam memilih barang, terkadang harus dengan berjalan dari toko ke toko demi membanding-bandingkan harga, kualitas, merk dsb., belum lagi kemacetan lalu lintas yang harus dialami dalam perjalanan menuju pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar - pembelanjaan online mampu mengatasi semua permasalahan tersebut. Hanya dengan beberapa kali mengklik saja, sudah dapat diperoleh banyak informasi perihal harga dan kualitas terbaik dari barang yang diinginkan, ditambah dengan ulasan-ulasan dari pengguna internet lainnya perihal barang tersebut. Konsumen pun mudah mengadakan pembandingan-pembandingan dari berbagai pilihan yang tersedia, disesuaikan dengan seleranya. Ditambah lagi, pembelanjaan online dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun, selama tersedia akses internet, tentunya. Tidak perlu capek-capek dan bermacet-ria di jalan, namun cukup dilakukan sambil duduk santai di sofa. Tinggal pesan, transfer pembayaran, konfirmasi, dan tunggu deh barangnya tiba di rumah.
Namun seiring dengan berbagai kemudahan tersebut, terdapat pula berbagai resiko yang perlu diperhatikan dalam berbelanja online. Resiko-resiko itu meliputi:
- Kondisi barang yang dikirim ternyata berbeda dari yang ditampilkan di situs penjual, dari segi warna, ukuran, kualitas, atau fitur-fiturnya
- Kerusakan atau cacat yang terjadi pada barang selama dalam perjalanan
- Keterlambatan dalam pengiriman
- Penipuan, yakni barang yang dipesan tak kunjung datang, dan lokasi penjual tak terlacak
Berbagai resiko ini dapat dihindari atau minimal dikurangi, dengan menerapkan beberapa tips berikut:
- Risetlah terlebih dahulu website atau toko online tempat Anda berbelanja
- Pertimbangkan cara pembayaran, utamakan toko online yang menyediakan metode pembayaran COD (Cash On Delivery), yakni baru dibayar sesudah barang diterima.
Pada waktu pembayaran pun, pastikan kondisi barang dalam keadaan baik, dan sesuai dengan yang diiklankan. Beberapa toko online yang menyediakan metode COD adalah Lazada, Rakuten dan DinoMarket.
- Jangan mudah tergiur oleh penawaran dengan harga murah
-
Jika murahnya harga barang yang ditawarkan sudah di luar kewajaran, patut Anda waspadai. Perhatikan dan bandingkan kisaran harga barang tersebut di pasaran, karena faktanya banyak pula barang-barang aspal (asli tapi palsu, barang palsu yang benar-benar menyerupai aslinya) yang beredar luas. Juga jangan mudah tergiur oleh barang impor dengan brand ternama.
- Teliti baik-baik kebijakan situs penjualan tersebut menyangkut data pribadi konsumen, pengembalian barang dsb.
- Pastikan komputer Anda aman terhadap serangan virus atau spyware
Demikianlah sedikit tips yang dapat penulis bagikan, semoga dapat membantu melancarkan segala transaksi Anda di dunia maya.
Happy shopping! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar